Daftar Blog Saya

Jumat, 29 April 2011

Ada Manfaat Menari ?

MENARI merupakan bagian penting dari cara ekspresi diri, upacara adat atau agama, serta kesehatan di sebagian besar budaya sepanjang sejarah. Sebagai contoh, ahli pengobatan dari suku asli Amerika menggunakan tarian sebagai bagian ritual penyembuhan mereka.

Secara umum tari memiliki beberapa fungsi antara lain: ekspresi budaya, media komunikasi, salah satu bentuk seni, dan alat sosialisasi pula. Mengajarkan tari pada anak-anak secara spesifik akan membawa banyak manfaat, seperti:

• Kebugaran fisik. Saat menari entah berapa banyak otot yang bekerja, dan anak dilatih menjadi lebih kuat, seimbang, berstamina, koordinatif dan fleksibel. Walaupun anak sudah terlihat tidak punya bakat menjadi penari profesional nantinya namun kalau ia suka menari kemungkinan besar ia akan memiliki pola hidup yang lebih aktif sampai dewasa nanti. Selain kekuatan dan lainnya, dengan berlatih menari postur tubuh juga menjadi lebih baik. Cara berdiri, duduk, berjalan, dan semua aktivitas lain akan menjadi lebih baik (dan lebih anggun). Terbiasa memiliki postur tubuh yang benar dalam kegiatan sehari-hari saja sudah akan mengurangi banyak penyakit. 

• Koordinasi tubuh. Dengan menari semua organ-organ tubuh akan berfungsi dengan baik, dimana selsel dapat berkembang dengan baik dan bekerja disetiap organ dengan baik.

• Percaya diri dan fokus. Kenapa percaya diri bisa meningkat dengan menari? Alasan yang langsung terlihat adalah karena mereka akan merasa senang dengan tubuhnya dan kemampuannya mengolah gerak. Namun bukan hanya itu, Anthony Robbins, sekorang pakar NLP dan motivasi top dunia, selalu menyarankan semua orang yang ingin mengubah nasib hidupnya dengan memulai dari mengubah tubuhnya dulu menjadi lebih sehat dan bugar. Men sana in corpore sano begitu lah. Dengan memperhatikan kesehatan dan kebugaran fisik terlebih dahulu, kita akan benar-benar merasa memegang kendali dan bertanggung jawab atas diri kita sendiri (bukan berarti melupakan Tuhan ya). Kemampuan untuk berfokus juga akan meningkat dengan belajar menari. Jelas lah ini. Gimana bisa menari dengan baik kalau nggak fokus? Menari juga akan melatih memori, karena kita harus menghafal urutan gerak.

• Melatih berkomitmen dan disiplin. Menjadi penari yang baik butuh latihan berkali-kali. Anak akan belajar untuk memiliki komitmen dan dedikasi yang kuat, serta disiplin berlatih terus menerus bersama rekan-rekannya (menari biasanya tidak sendiri) agar bisa menari dengan baik. Penari-penari profesional seringkali harus melewati perjalanan karir yang dipenuhi dengan latihan-latihan intensif setiap harinya selama bertahun-tahun untuk mencapai kesuksesan. Jangan dikira kalau ingin menjadi penari top itu cukup latihan part time. 

• Sosialisasi dan kerjasama tim. Menari adalah kegiatan berkelompok yang memerlukan komunikasi, pengertian, dan kekompakan tim. Ini sih sudah jelas ya? Tapi lebih dari itu, belajar kerjasama juga didapat dari komitmen untuk datang dan berlatih. Anak akan belajar untuk tidak mengecewakan rekan-rekan satu timnya dengan bermalas-malasan karena performa seluruh tim akan terpengaruh pula. Ini lah yang saya sebut mengajari anak berkolaborasi, bukan hanya berkompetisi.

• Saluran penyaluran emosi bagi anak. Menari digunakan untuk merepresentasikan banyak perasaan seperti kebebasan, harapan, gairah, keberanian, kekuatan, dan keanggunan. Bukan itu saja, menari juga bisa menjadi sarana pelampiasan emosi negatif. Dalam psikologi ada konsep Mekanisme Pertahanan Ego, yaitu strategi mempertahankan citra ego yang kita gunakan saat menghadapi kenyataan yang tidak mengenakkan. Ada banyak cara, kebanyakan negatif, seperti: displacement, regression, repression, isolation, dll. Namun ada juga yang positif seperti altruism, anticipation, humor, dan sublimation. Nah yang terakhir ini, sublimasi, adalah saat kita mentransformasi emosi atau naluri negatif menjadi aksi, emosi dan perilaku positif. Contohnya saat kita kesal luar biasa karena dicaci maki bos di depan rekan-rekan kerja, kita tidak lalu menendang kucing kurang beruntung yang sedang lewat saat kita pulang, namun kita memilih untuk shalat, atau berlatih pencak silat, atau… menari! Luar biasa bukan kalau anak sedari kecil sudah diberi saluran mekanisme pertahanan ego yang baik bagi mereka?

Betapa banyak manfaat yang bisa diperoleh anak saat mereka belajar dan berkegiatan menari. Jadi mengapa menari tidak diajarkan pada anak-anak seperti kita mengajari mereka Matematika? Tanyanya ke pemerintah, atau ke orang tuanya donk.
Beberapa tambahan, yang pertama, anak-anak memiliki rentang perhatian yang pendek. Kalau mengajari mereka menari, usahakan tidak lebih dari 30-45 menit setiap sesinya. Guru atau orang tua harus memperhatikan ketertarikan si anak, membuat kelas penuh gerak dan tidak membosankan. Seperti pada pelajaran lain, yang penting adalah anak bisa bersenang-senang dengannya. Tetapi apabila anak-anak kita benar-benar tidak menyukai tari jangan dipaksakan.

Rabu, 27 April 2011

TARI GARAPAN

Sebagai bentuk apresiasi dan ekspresi banyak sanggar-sanggar tari membuat tarian sendiri, entah karangan pembimbing tarinya atau karya bersama dari anggota sanggar. Contohnya sanggar tari Padepokan Seni Tari Giyan Lakshita. Banyak tari garapan yang dimiliki di sanggar ini. Tari garapan ini digarap sendiri oleh pembina tari sanggar, yang bekerja sama dengan kelompok karawitan sebagai pengiring tarian.  Tari Jawilan dan Gumreget adalah beberapa contoh tari garapan yang diciptakan sendiri oleh pembina sanggar.

Tari Jawilan

Tari Jawilan adalah tari garapan yang menceritakan tentang keceriaan dari para muda-mudi yang cantik dan tampan. Yang ditunjukkan melalui canda tawa dan tarian. Mereka berpasang-pasangan menari dengan luwes. Pemuda yang meneri menggunakan kuda kepang sangat sesuai dengan iringan gamelan calung.  Perasaan jatuh cinta antara muda-mudi itu ditunjukkan oleh gerak komunikasi dan senyum yang mereka tunjukkan setiap pasangan tari.

Tari Gumreget

Tari Gumreget adalah tari garapan yang dibawakan oleh beberapa gadis cantik menggunakan iringan gamelan calung. kecantikan gadis-gadis ditunjukkan melalui gerak luwes dan anggun yang mereka bawakan. Selain itu gerak tarian mereka menunjukkan keceriaan dan semangat dalam hidup.


Senin, 25 April 2011

Aku, kamu, dia dan kita semua adalah pemenang.....!!!

Kamis, 14 April 2011

Indonesia kaya akan seni dan budaya. Banyak kita jumpai ragam budaya yang ada di tiap daerah, mulai dari ujung Sabang sampai ujung Marauke. Mulai dari seni tari,musik, dan lain sebagainya. Dimana setiap seni itu memiliki nilai tersendiri. Seni tari misalnya, didalam setiap gerak tulbuh dan mimic wajah pasti ada nilai moral dan sosial yang akan disampaikan oleh pencipta tari kepada penikmat atau penonton.

Seni tari adalah salah satu aset budaya bangsa yang harus tetap kita lestarikan. Didirikannya sanggar – sanggar tari di Indonesia sangat membantu kita untuk mengembangkan kreativitas dan menambah pengetahuan kita dibidang seni budaya. Oleh karena itu saya ingin pemperkenalkan salah satu sarana untuk mengenal dan melestarikan budaya serta mengembangkan bakat dibidang tari. Kabupaten cilacap misalnya, banyak sanggar budaya yang didirikan sebagai tempat untuk mengenalkan dan melestarikan budaya serta mengembangkan kreativitas masyarakat kabupaten Cilacap.

Padepokan Seni Tari Giyan Lakshita

Sejarah 

Padepokan Seni Tari Giyan Lakshita berdiri pada 18 Februari 1993. Dimana bapak Agus Santoso sebagai ketua padepokan dan ibu Waryanti sebagai Pembina tunggal. Giyan Lakshita memiliki tujuan untuk melestarikan budaya yang dimiliki Indonesia serta mewadahi dan mengembangkan bakat masyarakat khususnya anak-anak kabupaten Cilacap. Oleh karena itu Giyan Lakshita memiliki moto “Kembangkan Kreatifitas Lestarikan Budaya Bangsa” Awalnya Giyan Lakshit belum memiliki bangunan tetap sebagai gedung sanggar. Gedung Golkar yang bertempat di jalan Rajiman digunakan sebagai tempat latihan anak-anak peserta sanggar untuk sementara waktu. Penggunaan gedung Golakar hanya berlangsung sekitar dua tahun, kemudian berpindah ke gedung PDI dengan alamat yang sama. Di gedung PDI juga tidak berlangsung lama, kemudian pindah ke Jalan Perintis kemerdekaan selama tiga tahun. Saat ini Padepokan Seni Tari Giyan Lakshita memiliki “Best Camp” tetap untuk latihan rutin dengan luas 63 m2, yang bertempat di jalan Abimanyu nomor 150.

Peserta Padepokan

Pada saat Giyan Lakshita bertempat di gedung Golkar dan PDI hanya memiliki 15 peserta. Akan tetapi pada tahun 1995 sampai 1996 mencapai 200 peserta. Dan pada tahun 1997 sampai dengan sekarang stabil yaitu antara 120 peserta. Peserta sanggar adalah mulai dari umur TK sampau umum.

Pembina Tari

Padepokan Seni Tari Giyan Lakshita dengan pembina tetap ibu Waryanti dengan beberapa pembantu pembina seperti mba Evi, mba Novi, Bu Ambar, mba eka, mba Agiyan, mas Rori, mas Bowo dan mba Lani. Sebagian besar pembina tari bersekolah di SMKI. Terutama ibu Waryanti telah menempuh pendidik n di SMKI Banyumas yang sekarang sudah berubah menjadi SMA Negeri di Banyumas. Para Pembina tari mengajar dengan strategi yang menarik bagi anak dan dengan pendekatan yang berbeda.

Materi Tari

Materi yang disampaikan di sanggar sangat beragam tarian, antara lain :
1. Klasik
2. Kreasi baru
3. Daerah
4. Garapan
Sanggar tari Giyan Lakshita juga sudah memiliki tari garapan sendiri yang diciptakan sendiri oleh ibu Waryanti. Seperti tari Jawilan dan Gumreget.

Ijin Pemerintah Daerah

Pedepokan Seni Tari Giyan Lakshita merupakan lembaga resmi yang telah mengantongi ijin dari Dekdikbud pada tahun 1996, selain itu PSTGL juga mendapat ijin dari Dekdiknas, Disdikpora, dan pada tahun 2011 akan mendapatkan sertifikat ijin dari Lembaga Kursus Pelatihan kabupaten Cilacap.

Pentas Uji

Setiap tahun mulai dari tahun 1994 sampai dengan sekarang, kecuali pada tahun 1998 vakum, tidak mengadakan Pentas Uji karena krisis moneter. Pentas Uji dilaksanakan sebagai pencapaian tujuan anak latiahan dan untuk memacu semangat anak untuk tetap mencintai tari dan menggembangkan bakat anak-anak. Pentas uji pernah dilaksanakan di gedung Perguruan yang sekarang menjadi gedung soekarno Center di jalan rajiman kabupaten Cilacap. Pentas uji juga sempat dilaksanakan di tempat wisata Benteng Pendem maupun Taman Mini. Dan Pentas uji pada tahun 2011 dilaksanakan di gedung Golkar.

Kegiatan

PSTGL mengikuti dan mengadakan banyak kegiatan diantaranya :
1. Setiap tahun mengadakan pelatihan tari untuk guru-guru TK.
2. Mengadakan pelatihan tari untuk guru-guru tari.
3. Tahun 2011, lomba tari TK tingkat kabupaten Cilacap.
4. Pengisi acara kedinasan.
5. Pengisi acara tahunan Sedekah laut.
6. Lomba-lomba seperti lomba di Tulungagung, Banyumas maupun purwokerto.

Pada bulan Mei 2011 PSTGL akan mengadakan acara di TVRI Jawa Tengah, dengan tari garapan Banyumasan.

Kerjasama

Padepokan Seni Tari Giyan Lakshita bekerjasama dengan organisasi budaya lainya. Seperti Padepokan Seni Gondo Mayit. Dengan Gondo Mayit PSTGL pernah menampilkan kolaborasi sendratari dengan wayang kulit gamelan calung di TVRI Jawa Tengah tahun 2010.

Kamis, 31 Maret 2011

kembangkan kreatifitas lestarikan budaya bangsa....

by...
PSTGL_clp